sErveR.......??????  

Selasa, 30 Desember 2008

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.


Read More..
AddThis Social Bookmark Button

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)  

Minggu, 30 November 2008


EIGRP (Enhanced Interior Gateway routing Protocol)

Adalah routing protocol yang dibuat CISCO (CISCO proprietary) yang menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL), dengan bertukar informasi "Hello packet" untuk memastikan keberadaan router yang ada di sekitarnya. Pada bandwidth yang besar (lebih dari 1.544 Mbps) router saling bertukar informasi setiap 5 detik, dan 60 detik pada bandwidth yang lebih rendah. Default Hold Time-nya adalah tiga kali nilai Hello Packet

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Border Gateway Protocol (BGP)......  

Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan

yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Exterior Gateway Protocol (EGP).....!!!!  

Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah sekarang lapuk routing protokol untuk Internet awalnya ditentukan pada tahun 1982 oleh Eric C. Rosen dari baut, dan Beranek Newman, dan David L. Mills. Ini pertama kali dijelaskan di RFC 827 dan resmi ditetapkan dalam RFC 904 (1984). EGP adalah reachability protokol sederhana, dan, tidak seperti jarak modern dan jalan-vector-vector protokol, sangat terbatas pada pohon-seperti topologies.

Pada awal hari dari Internet, sebuah gerbang luar protokol, EGP versi 3, digunakan untuk interkoneksi sistem otonom. EGP3 jangan sampai tertukar dengan EGPs pada umumnya. Saat ini, Batas Gateway Protocol (BGP) adalah standar untuk diterima Internet routing dan telah menggantikan dasarnya lebih terbatas EGP3.

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

!nt3L.......!!!??  

Jumat, 28 November 2008

Intel mulai terjun ke pasar SSD pada bulan September dengan produk SSD pertamanya X25-M 80GB yang berkinerja sangat tinggi, memiliki kecepatan read sebesar 250 MB/s dengan kekurangan satu-satunya berupa kecepatan write yang jauh lebih lambat 70 MB/s. Memang, tidak banyak yang dapat dilakukan Intel saat itu karena mereka menggunakan teknologi multi-level cell yang memiliki kekurangan tersebut.





Kali ini, Intel telah mengeluarkan sebuah produk SSD baru berbasis single level cell (SLC) yang tidak memiliki kekurangan tersebut. Produk X25-E Extreme ini memiliki


kecepatan read yang sama dengan pendahulunya, 250 MB/s dengan kecepatan write yang lebih dari dua kali lebih cepat dari sebelumnya yaitu 170 MB/s dan lifespan yang 10 kali lipat lebih baik, walaupun sebagai gantinya memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih kecil yaitu 32GB.

Seperti yang kita tahu, semua produk Intel yang menyandang julukan "Extreme" tidak dijual murah, selalu menawarkan kinerja ekstrim — SSD ini juga sama. X25-M 80GB saat ini dijual online seharga $621 atau $7,76 per Gigabyte sedangkan X25-E 32GB dijual seharga $719 atau $22,47 per Gigabyte. Penyimpanan berbasis SSD memang tidak murah, terlebih lagi SSD yang berbasis teknologi SLC.

TechReport memiliki ulasan lengkap tentang SSD terbaru dari Intel ini, termasuk puluhan benchmark untuk mengukur kinerja SSD baru ini

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Interior Gateway Protokol (IGP)  

Kamis, 27 November 2008

Sebuah interior gateway protokol (IGP) adalah routing protokol yang digunakan dalam suatu sistem otonom (AS).

Sebaliknya sebuah Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah untuk menentukan jaringan reachability antara sistem otonom dan menggunakan IGPs untuk menyelesaikan rute dalam sebuah AS.



Interior gateway protokol dapat dibagi menjadi dua kategori: 1) Jarak-vector routing protokol dan 2) Link-negara routing protokol.

Jenis Interior gateway protokol

Jarak-vector routing protokol

Mereka menggunakan raja-Ford algoritma untuk menghitung path. Jarak di-vector routing protokol setiap router tidak memiliki informasi lengkap tentang topologi jaringan. Ini iklan yang jauh dari orang lain dan menerima iklan yang sama dari orang lain. Menggunakan routing iklan ini setiap router populates dengan tabel routing. Pada siklus berikutnya iklan, sebuah router iklan informasi dari tabel routing. Proses ini terus berlanjut sampai tabel routing setiap router memusatkan untuk nilai stabil.

Beberapa protokol ini memiliki kelemahan lambat konvergensi, namun biasanya sederhana untuk menangani dan benar-benar cocok untuk digunakan kecil dengan jaringan. Beberapa contoh dari jarak-vector routing protokol adalah:
Informasi routing Protocol (RIP)
Interior gateway routing protokol (IGRP)
Peningkatan interior gateway routing protokol (EIGRP - Cisco milik)


Link-negara routing protokol

Dalam kasus negara-Link routing protokol, masing-masing node mempunyai informasi lengkap tentang topologi jaringan. Setiap node kemudian secara mandiri menghitung terbaik dari hop berikutnya untuk setiap kemungkinan tujuan di jaringan lokal menggunakan informasi dari topologi. Kumpulan terbaik berikutnya hops bentuk tabel routing untuk node.

Ini berbeda dengan jarak-vector routing protokol, yang bekerja dengan masing-masing node berbagi dengan tabel routing dengan tetangga. Di negara-link protokol, yang lulus hanya informasi antara node adalah informasi yang digunakan untuk membangun konektivitas peta.

Contoh Link-negara routing protokol adalah:
Buka singkat path pertama (OSPF)
Intermediate sistem untuk intermediate sistem (IS-IS)



Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Konfigurasi - RIP (Routing Information Protocol) pada router Cisco  

Berikut adalah cara konfigurasi RIP tersebut pada router A:




Router A> ena
Router A# config t
Router A(config)# router rip /*masuk ke konfigurasi RIP
Router A(config-router)# version 1

/*untuk menentukan versi berapa yang kita pakai (1 atau 2, defaultnya adalah 1), beda antara kedua versi tersebut bisa anda cari di google =P

Router A(config-router)# passive-interface fa 0/0

/*command ini agar jaringan yang terhubung ke local network melalui fast ethernet 0/0 tidak dikirimi update routing tabel, tujuannya adalah mengurangi load pada jaringan.

Router A(config-router)# network 192.168.1.0
Router A(config-router)# network 202.100.100.0

/*menginformasikan kepada router bahwa dia terhubung dengan jaringan-jaringan diatas.

Untuk konfigurasi pada Router B secara umum hampir sama, yang perlu kita ubah adalah informasi yang kita berikan kepada router B mengenai jaringan yang berada di sekitarnya (192.168.1.0 tidak terhubung ke Router B, melainkan 192.168.2.0).

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Cara install IOS Cisco Router  

Ketika PC anda terhubung ke port console router dan router sudah “ON”, mungkin anda memperoleh tampilan mode “ROMmon”. Mode tersebut digunakan untuk recovery dan diagnostik. Jika anda menjumpai “prompt” yang tidak semestinya, anda disarankan melakukan prosedur upgrade installation.

Pada ROMmon, cek dengan perintah “dir flash:” seperti dibawah ini:

rommon 1 >dir flash:
device does not contain a valid magic number
dir: cannot open device “flash:”
rommon 2 >

Pesan error ini muncul ketika Flash kosong atau filesystem rusak/corrupt. Anda dapat memasukkan IOS baru ke router pada mode ROMmon dengan perintah :

* xmodem— Jika komputer yang terhubung ke console mempunyai terminal emulator yang mempunyai kemampuan xmodem, seperti HyperTerminal.
* tftpdnld— Jika anda memiliki TFTP-server yang terhubung langsung ke port Ethernet 0.

Menggunakan perintah Xmodem

Xmodem dapat mentransfer data ke router melalui port console. Anda hanya bisa mendownload “files” ke router. Anda tidak bisa menggunakan xmodem untuk mengambil “files” dari router.

Sebagai contoh penggunaan xmodem untuk mendownload Cisco IOS software image ke dalam router Cisco 2620.

1. Jalankan program terminal emulator

Contoh ini menggunakan Windows HyperTerminal dengan konfigurasi 8-N-1 pada kecepatan/speed 9600 bps. Hubungkan serial port PC anda ke port console pada router. Ketika terhubung, anda akan mendapatkan tampilan prompt ROMmon (rommon 1>). Umumnya, jika IOS dan bootflash corrupt, tampilan akan masuk ke mode ROMmon. Jika IOS sebelumnya bermasalah dan tidak masuk ke ROMmon, anda dapat merubah configuration register untuk bisa masuk ke mode ROMmon, dari 0×2102 menjadi 0×0 (perintah show version), dengan cara sebagai berikut :

2620#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
2620(config)#con
2620(config)#conf
2620(config)#config−register 0×0
2620(config)#^Z
2620#
5d03h: %SYS−5−CONFIG_I: Configured from console by console
2620#
2620#reload

System configuration has been modified. Save? [yes/no]: n
Proceed with reload? [confirm]

5d03h: %SYS−5−RELOAD: Reload requested
System Bootstrap, Version 11.3(2)XA4, RELEASE SOFTWARE (fc1)
Copyright (c) 1999 by cisco Systems, Inc.
TAC:Home:SW:IOS:Specials for info
C2600 platform with 65536 Kbytes of main memory

rommon 1 >

2. Setelah masuk ROMmon, ubah “baud rate” console dari 9600 bps menjadi 115200 bps untuk mempercepat download. Gunakan perintah confreg dan ikuti petunjuk pada layar.

rommon 1 >confreg
Configuration Summary
enabled are:
break/abort has effect
console baud: 9600
boot: the ROM Monitor

do you wish to change the configuration? y/n [n]: y
enable “diagnostic mode”? y/n [n]:
enable “use net in IP bcast address”? y/n [n]:
enable “load rom after netboot fails”? y/n [n]:
enable “use all zero broadcast”? y/n [n]:
disable “break/abort has effect”? y/n [n]:
enable “ignore system config info”? y/n [n]:
change console baud rate? y/n [n]: y
enter rate: 0 = 9600, 1 = 4800, 2 = 1200, 3 = 2400
4 = 19200, 5 = 38400, 6 = 57600, 7 = 115200 [0]: 7
change the boot characteristics? y/n [n]:

Configuration Summary
enabled are:
break/abort has effect
console baud: 115200
boot: the ROM Monitor

do you wish to change the configuration? y/n [n]:
You must reset or power cycle for new config to take effect.

rommon 2 >

3. Masukkan perintah reset

rommon 2> reset

Ketika router boot up dan masuk ROMmon, HyperTerminal mulai menampilkan karakter aneh/huruf yg tidak dikenal. Anda harus tutup HyperTeminal dan buka kembali HyperTerminal dan ubah kecepatan data rate menjadi 115200 bps yang sesuai dengan kecepatan console pada langkah 2.

4. Sekarang anda siap untuk menjalankan perintah xmodem. Sebelum menjalankan perintah xmodem, pastikan bahwa anda mempunya IOS baru di PC anda.

rommon 2 > xmodem −c c2600−is−mz.122−10a.bin

Do not start the sending program yet…
File size Checksum File name
9939820 bytes (0×97ab6c) 0×4991 c2600−is−mz.122−7a.bin

Warning

Peringatan:
.
.

All existing data in bootflash will be lost!
Invoke this application only for disaster recovery. Do you wish to continue?
y/n [n]: y Ready to receive file c2600−is−mz.122−10a.bin …

5. Dari menu bar HyperTerminal, Pilih Transfer > Send File.. dan tentukan nama IOS/lokasi (dengan tombol “browse”) dan pilih “protocol xmodem” seperti pada langkah 3 dan 4 dan klik tombol Send untuk mulai mentransfer.

6. Saat transfer file sudah komplit, akan muncul pesan di router sebagai berikut :

Erasing flash at 0×60fc0000
program flash location 0×60990000

Download Complete!

Jangan lupa anda merubah kembali kecepatan console ke 9600 bps dan boot sequence ke default dengan cara men “set” configuration register ke 0×2102.

rommon 12 > confreg 0×2102
You must reset or power cycle for new config to take effect

rommon 2 >reset

System Bootstrap, Version 11.3(2)XA4, RELEASE SOFTWARE (fc1)
Copyright (c) 1999 by cisco Systems, Inc.
TAC:Home:SW:IOS:Specials for info
C2600 platform with 65536 Kbytes of main memory

program load complete, entry point: 0×80008000, size: 0×995ec8
Self decompressing the image : ################################
##################################################################
##################################################################
######################## [OK]

……………………….

Cisco Internetwork Operating System Software
IOS ™ C2600 Software (C2600−IS−M), Version 12.2(10a), RELEASE SOFTWARE (fc1)

Copyright (c) 1986−2002 by cisco Systems, Inc.
Compiled Tue 21−May−02 14:16 by pwade
Image text−base: 0×80008088, data−base: 0×810ABB08

cisco 2620 (MPC860) processor (revision 0×100) with 61440K/4096K bytes of memory.
Processor board ID JAB03110MUB (3691217154)
M860 processor: part number 0, mask 49
Bridging software.
X.25 software, Version 3.0.0.
1 FastEthernet/IEEE 802.3 interface(s)
2 Voice FXS interface(s)
32K bytes of non−volatile configuration memory.
16384K bytes of processor board System flash (Read/Write)

Press RETURN to get started!

…………………….

Menggunakan perintah tftpdnld

Catatan : Perintah tftpdnld hanya terdapat pada router Cisco seri 2600.

Pastikan anda sudah menghubungkan PC yang terinstall TFTP-Server (berisi file IOS) menggunakan kabel ethernet (RJ.45) ke port Ethernet 0 pada router Cisco.

Perintah tftpdnld pada router Cisco dapat digunakan untuk mendownload Cisco IOS software image dari “remote server” ke dalam memory flash dengan aplikasi TFTP-Server.

tftpdnld—Perintah untuk mulai meng-copy dari TFTP-server.

Berikut adalah variabel yang diperlukan:

* IP_ADDRESS—Alamat IP dari router yang anda gunakan (alamat IP ethernet 0).
* IP_SUBNET_MASK—Subnet mask untuk alamat IP router anda.
* DEFAULT_GATEWAY—Default gateway untuk router anda.
* TFTP_SERVER—Alamat IP dari TFTP-Server, tempat menyimpan IOS yang akan anda download ke router.
* TFTP_FILE—Nama file yang ingin anda download.

Variabel berikut adalah optional:

* TFTP_VERBOSE—Print setting. 0=quiet, 1=progress, 2=verbose. The default is 1.
* TFTP_RETRY_COUNT—Retry count for ARP and TFTP. The default is 7.
* TFTP_TIMEOUT—Overall timeout of the download operation in seconds. The default is 2400 seconds.
* TFTP_CHECKSUM—Performs a checksum test on the image. 0=no, 1=yes. The default is 1.

Syntax untuk mendefinisikan variable adalah sebagai berikut:
VARIABLE_NAME=value

Setelah konfigurasi selesai, anda harus mengulangi lagi perintah tftpdnld. Sebagai contoh:

rommon 1 > tftpdnld
rommon 2 > IP_ADDRESS=172.15.19.11
rommon 3 > IP_SUBNET_MASK=255.255.255.0
rommon 4 > DEFAULT_GATEWAY=172.15.19.1
rommon 5 > TFTP_SERVER=172.15.20.10
rommon 6 > TFTP_FILE=/tftpboot/c2600-i-mz
rommon 7 > TFTP_VERBOSE=1
rommon 8 > tftpdnld

IP_ADDRESS=172.15.19.11
IP_SUBNET_MASK=255.255.255.0
DEFAULT_GATEWAY=172.15.19.1
TFTP_SERVER=172.15.20.10
TFTP_FILE=/tftpboot/2600-i-mz
TFTP_VERBOSE=1

Invoke this command for disaster recovery only.
WARNING: all existing data in flash will be lost!
Do you wish to continue? y/n: [n]:

Enter y untuk memulai download Cisco IOS software image. Ketika proses sudah komplit/selesai, mode ROMmon akan tampil kembali di layar anda.

Langkah terakhir adalah melakukan “reset” agar Router segera membaca IOS yang baru didownload.

rommon 9 >reset

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

pRoseS rOutinG :  

Rabu, 26 November 2008

Proses Routing IP

Proses routing IP sebenarnya cukup sederhana dan tidak berubah terhadap ukuran network yang anda miliki. Sebagai contoh, kita akan menggunakan gambar berikut untuk menjelaskan langkah demi langkah tentang apa yang terjadi jika host A ingin berkomunikasi dengan host B di sebuah network yang berbeda.

Host A -------------------- Lab A ------------------------ Host B

# (172.16.20.1)

(172.16.10.2
(172.16.20.2)



Pada contoh ini, seorang user di Host A melakukan ping ke alamat IP Host B. Routing tidak lebih sederhana dari ini, tetapi masih sendiri dari banyak langkah. Mari kita membahas langkah-langkah tersebut :

1. Internet Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload (data) pemintaan echo (di mana isinya hanya abjad di field data).

2. ICMP menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang lalu menciptakansebuah paket. Paling sedikit, paket ini berisi sebuah alamat asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan sebuah field protocol dengan nilai 01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan karakter heksadesimal , jadi di router mungkin terlihat seperti 0x01). Semua itu memberitahukan kepada host penerima tentang kepada siapa host penerima harus menyerahkan payload ketika network tujuan telah dicapai – pada contoh ini host menyerahkan payload kepada protocol ICMP.

3. Setelah paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di network local atau network remote.

4. Karena IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network remote, maka paket perlu dikirimkan ke default gateway agar paket dapat di route ke network remote. Registry di Windows dibaca untuk mencari default gateway yang telah di konfigurasi.

5. Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut) Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer data link,lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN local. Penting untuk memahami bahwa Host A, agar dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC (alamat hardware) dari default gateway di network local.

6. Setelah itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari default gateway sudah pernah di resolved (diterjemahkan) ke sebuah alamat hardware:

* Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan frame (alamat hardaware dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).

* Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah broadcast ARP akan dikirimkan ke network local untuk mencari alamat hardware dari 172.16.10.1. Router melakukan respon pada permintaan tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 0, dan host akan menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat hardware dari host A di cache ARP nya.

7. Setelah paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data link, maka driver LAN akan digunakan untuk menyediakan akses media melalui jenis LAN yang digunakan (pada contoh ini adalah Ethernet). Sebuah frame dibuat, dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di dalam frame ini alamat hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus ini juga ditambah dengan field EtherType yang menggambarkan protocol layer network apa yang menyerahkan paket tersebut ke layer data link- dalam kasus ini, protocol itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu terdapat sebuah field bernama Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi tempat penyimpanan dari hasil perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).

8. Setelah frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer Physical untuk ditempatkan di media fisik ( pada contoh ini adalah kabel twisted-pair )dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru per satu.

9. Semua alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat frame dari bit-bit ini. Mereka masing-masing melakukan CRC dan mengecek jawaban di field FCS. Jika jawabannya tidak cocok, frame akan dibuang.

* Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat apakah alamat tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok dengan interface Ethernet 0 dari router).

* Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari protocol yang digunakan di layer Network.

10. Paket ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan dibuang. Paket lalu diserahkan ke protocol yang tercatat di field Ether-Type—pada contoh ini adalah IP.

11. IP menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat tujuan dari paket tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi di router penerima itu sendiri, maka router penerima akan melihat pada alamat IP network tujuan di routing tablenya.

12. Routing table harus memiliki sebuah entri di network 172.16.20.0, jika tidak paket akan dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan dikirimkan kembali ke alamat pengirim dengan sebuah pesan “destination network unreachable” (network tujuan tidak tercapai)

13. Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya, paket akan dialihkan ke interface keluar (exit interface)—pada contoh, interface keluar ini adalah interface Ethernet 1.

14. Router akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.

15. Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan pertama kali ia akan mengecek cache ARP-nya.

* Jika alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat hardware tersebut akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat menjadi frame.

* Jika alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh ARP (sehingga tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan sebuah permintaan ARP keluar dari interface E1 untuk alamat hardware 172.16.20.2.

Host B melakukan respon dengan alamat hardwarenya, dan paket beserta alamat hardware tujuan akan dikirimkan ke layer data link untuk dijadikan frame.

16. Layer data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan dan asal , field Ether-Type, dan field FCS di akhir dari frame. Frame diserahkan ke layer Physical untuk dikirimkan keluar pada medium fisik dalam bentuk bit yang dikirimkan satu per satu.

17. Host B menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC sesuai dengan apa yang ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan akan dicek. Jika alamat host juga cocok, field Ether-Type akan di cek untuk menentukan protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer Network—Pada contoh ini, protocol tersebut adalah IP.


Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Routing Protocol  

Selasa, 25 November 2008

Routing Overview

Routing terbagi atas tiga macam:

* Static route. Pada Static route, entri-entri pada routing table diisikan secara manual. Jika menggunakan router pc yang running Windows, perintahnya adalah:

route add mask

Static route hanya dipakai untuk jaringan kecil, penggunaan static route memiliki kelebihan di antaranya tidak mengkonsumsi resource cpu router (karena keputusan routing hanyalah berlandaskan pada isi dari routing table), tidak memerlukan bandwidth jaringan yang besar, mengingat router tidak mengirimkan paket broadcast/multicast ke router tetangganya. Hanya saja karena pengisian entri routing tablenya dilakukan manual, rawan akan human-error pada saat mengetikkan entri-entrinya.

* Dynamic route. Pada dynamic route, entri-entri pada routing table di router dibangun sendiri oleh router-router yang berpartisipasi dalam network tertentu yang menggunakan routing protocol yang sama. Cara ini dipakai jika jaringan kita lumayan memiliki banyak subnetwork, dimana jika digunakan cara static route tidak efisien bagi administrator jaringan dalam melakukan konfigurasi dan maintenance router.
* Default route. Default route ini pada dasarnya merupakan static route yang memiliki alamat unik, yaitu alamat yang mewakili seluruh jaringan. Secara umum alamat ini adalah 0.0.0.0 dengan subnet mask 255.255.255.255.

Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori:

1. Distance Vector. Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
2. Link-state. Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
3. Hybrid. Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.

Batasan kajian pada artikel ini hanyalah pada dynamic route saja, itupun hanya membahas Routing Information Protocol (RIP) saja.
Routing Protocol RIP Overview

RIP merupakan distance vector routing protocol dengan karakteristik sebagai berikut:

* Menggunakan Protocol UDP port 520.
* Classless protocol (support for CIDR). Info ttg CIDR bisa dilihat di sini
* Supports VLSMs.
* Metric merupakan router hop count.
* Maximum hop count adalah 15; infinite (unreachable) routes memiliki metric of 16.
* Periodic route updates sent every 30 seconds to multicast address 224.0.0.9.
* 25 routes per RIP message (24 if you use authentication).
* Supports authentication.
* Implements split horizon with poison reverse.
* Implements triggered updates.
* Subnet mask included in route entry.
* Administrative distance for RIPv2 is 120.
* Used in small, flat networks or at the edge of larger networks.

Router -router pada jaringan RIP membangun routing tablenya berdasarkan pertukaran informasi melalui pengiriman paket update pada tiap selang waktu tertentu (periodic update). Hasil dari pertukaran informasi ini oleh tiap-tiap router dilakukan kalkulasi untuk menetapkan jalur terbaik (the best path) dari suatu alamat network yang mengirimkan paket data ke network tujuan.

Definisi beberapa terminologi penting:

* Periodic Update : selang waktu paket update yang dikirim secara broadcast oleh suatu router ke router tetangganya.
* Default Invalid Timer: lamanya waktu sejak suatu router tidak pernah mengirimkan paket update hingga dinyatakan invalid dalam routing table di router tetangganya. Namun informasinya belum dihapus.
* Holddown Timer : Adalah lamanya waktu dimana informasi yang invalid masih disimpan oleh suatu router hingga suatu router dinyatakan valid kembali.
* Flush Timer : Waktu yang diperlukan ketika suatu router menghapus informasi tentang router tetangganya dari routing tablenya sejak dinyatakan invalid.

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

PROTOCOL RIP  

RIP merupakan Interior Gateway Protocol yang didefinisikan dalam RFC ( Request For Comments ) 1058, adalah routing protocol yang paling diterima secara luas. Pada mulanya RIP adalah program routed UNIX daemon, yang mana didesain di U.C Barkeley Untuk menyediakan routing yang konsisten dan Penyampaian informasi diantara mesin - mesin pada Local Area Network. RIP menjadi populer bukan karena kehandalannya, tapi mungkin dikarenakan U.C Barkeley mendistribusikannya bersama dengan sistem 4. BSD UNIX mereka yang populer. Karena itu kemudian banyak situs internet mengadopsi dan memakai RIP tanpa mempertimbangkan kehandalan dan keterbatasannya. Sekali diimplementasikan dan berjalan, RIP menjadi basis untuk lokal routing.

RIP mem-broadcast seluruh update routing tabelnya secara periodik ( defaultnya setiap 30 detik ), dalam mencapai network tujuannya RIP mencatat setiap network ( router ) yang dilalui sebagai hop. RIP dikenal juga sebagai distance-vector routing algorithm yang berarti menggunakan distance ( jarak ) sebagai cost ( digunakan dalam metric routing protocol untuk menentukan jalur terbaik menuju network tujuan ) dan vector ( arah ) untuk mencapai network tujuan. Vector hanya menunjukkan arah pada router yang ” bertetangga”, tidak seluruh jalur network yang ada .

RIP akan bekerja baik hanya pada


network berskala kecil, stabil dan berkecepatan tinggi. Karena metric yang dipakai hanya mengandalkan jarak, jarak terpendeklah yang akan dipakai sebagai jalur route, tidak ada parameter lain seperti speed link ataupun delay dari interface suatu perangkat ( router ). RIP akan memilih route dengan jarak ke tujuannya adalah 3 hop dengan kecepatan 56Kbps daripada route dengan jarak ke tujuannya adalah 4 hop dengan kecepatan 512Kbps. Selain itu, karena RIP mem-broadcast seluruh routing tabelnya secara periodik hanya kepada network yang “bertetangga” langsung, ini menyebabkan lambatnya informasi routing tabel yang telah diupdate sampai kepada network yang tidak bertetangga langsung ( network yang sudah melalui banyak hop ) sehingga nilainya sudah tidak lagi valid.

Karena dinilai lambat dalam pengumpulan informasi update routing tabel dalam topologi jaringan ( Network Convergence ), hop dalam RIP dibatasi hanya sampai 15, selain itu RIP juga sangat rawan akan terjadinya routing loop. Untuk menangani kekurangannya, maka RIP memberlakukan hal - hal berikut :

Route Poisoning : Digunakan untuk mengindikasikan pada router - router lain ( “tanda diracuni” ) bahwa sebuah router sudah tidak terjangkau ( lebih dari 15 hop ) dan harus dihapus dari routing tabel mereka.

Split Horizon : Interface router tidak akan mengirimkan informasi update routing tabel kepada interface router yang telah mengirimkan update routing tabel yang sama. Artinya, tidak beguna memberikan informasi kepada pemberi informasi.

Hold Down Timer : Metode yang digunakan untuk mengantisipasi keadaan network yang tidak stabil, yang disebabkan oleh penyebaran informasi update routing tabel yang belum tentu kevalidan nilainya. Dengan kata lain, hold down akan menjaga sebuah router dalam mengumumkan perubahan routing tabelnya sampai kondisi network stabil dan sebuah interface benar - benar sudah mendapatkan route terbaik. Untuk menunggu keadaan network stabil, dibutuhkan parameter waktu yang bisa di-set.Ketika router mendeteksi perubahan network, hold down timer dimulai, router akan menunggu kestabilan network berdasarkan hold down timer yang telah ditentukan. Ketika waktu yang ditentukan telah habis, router baru menginformasikan update routing tabelnya.

RIP tidak bisa membaca subnet dalam pengalamatannya, RIP hanya bisa membaca Classfull address, artinya dia hanya mengerti pengalamatan berdasarkan kelas address dengan subnetmask default.

- Kelas A ( 0 - 126 ) subnet mask 255.0.0.0

- KelasB ( 128 - 191 ) subnet mask 255.255.0.0

- Kelas C ( 192 - 223 ) subnet mask 255.255.255.0

RIP tidak dilengkapi perbekalan untuk bertukar informasi subnet antar router, network kita dan network tujuan sebaiknya memliki subnet mask yang sama agar RIP dapat mengirimkan paket IP di seluruh network kita, jika tidak RIP akan kesulitan untuk menentukan yang mana alamat network dan yang mana alamat host karena RIP tidak mampu secara dinamis mengupdate atau merubah subnet mask.
sumber: google

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Quagga Routing Debian  

Senin, 24 November 2008

Untuk menggunakan Quagga,yang diperlukan adalah install software-nya dengan :
#apt-get update # jika belum update
#apt-get install quagga

Kemudian konfigurasi akan berada pada /etc/quagga, dan edit file debian.conf dan daemons.conf.

1. enable kan daemon zebra dulu dan buat file konfigurasi kosong:

zebra=yes
bgpd=no
ospfd=no
ospf6d=no
ripd=no
ripngd=no
isisd=no

buat file kosong dan memberikan password dengan perintah :
#touch /etc/quagga/zebra.conf
#echo "password password" > /etc/quagga/zebra.conf

2. restart quagga dengan /etc/init.d/quagga restart, cek proses dengan: ps ax pastikan deamon zebra ada.

3. lakukan konfigurasi interface eth0, lo sit dll dengan zebra :

#telnet localhost zebra
masukan password

Perinta konfigurasi quagga mirip dengan perintah konfigurasi Cisco IOS kalau Anda sudah familiar dengan Cisco. Kebetulan saya dikantor ada beberapa Cisco Catalyst mulai dari 2950, 2960, 2970 dan Cisco router 3825 jadi udah biasa :) .

sudah masuk ke quagga mari kita konfigurasi interface :
1. masuk ke terminal konfigurasi
#ena (enable konfigurasi)
#conf t # kalau lupa pake ? sebagai help-nya.
#hostname aing (nama hostname)
#password ena maneh (enable password)
#int eth0
#link-detect (kalau jalan atau nggak koneksi)
# ip addr 192.168.75.1/24 (set alamat ip)
#end
#write
#sh run (untuk melihat konfigurasi)

Baik, Anda sudah bisa mengkonfigurasi interface dengan zebra, jadi mengganti konfigurasi dengan perintah

#ifconfig eth0 192.168.75.1 netmask 255.255.255.0

2. Routing Statis
#conf t
#ip route 10.0.0.0/8 192.168.75.254 ( route ke 10.0.0.0/8 gateway 192.168.75.254

Oke ada bisa melakukan routing statik dengan zebra, mengganti perintah
#route add -net 10.0.0.0/8 gw 192.168.75.254

Selanjutnya karena quagga merupakan routing daemon dengan OSPF, RIP, BGP dll maka saatnya melakukan routing dinamis. Contoh sederhana akan menggunakan OSPF untuk routing pada INHERENT kami. Kami mendapatkan IP address inherent 167.205.132.27/29 (lupa lagi prefik networknya) dan alamat IP publik kami adalah 222.124.204.192/27 (telkom astinet nih). Kemudian local node terdekat adalah ITB mengalokasikan kami pada OSPF area 10.

Konfigurasinya :
1. Nyalakan daemon OSPF /etc/quagga/daemons.conf

zebra=yes
bgpd=no
ospfd=yes
ospf6d=no
ripd=no
ripngd=no
isisd=no

2. konfigurasi ospf
#telnet localhost ospf
set password dan hostname, sama spt di atas
#conf t
#router ospf
#network 167.205.132.0 area 10 (nanti di cek lagi perintahnya)
#redistribute connected (lupa lagi perintahnya)


terima kasih, sekian posting saya.
Dikutip dari http://www.diditdr.net/search/label/Zebra

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Squid Router:  

Diposkan oleh kanCiL

Proxy Squid adalah proxy server yang paling stabil dan paling umum digunakan untuk sistem operasi Linux. Instalasi dan setting squid tidak sesulit yang anda bayangkan, dalam hal ini saya akan berusaha untuk menunjukkan caranya.

Dalam hal ini saya menggunakan squid-2.3.STABLE1-5.1386.rpm, anda dapat mencarinya di google

Setelah anda mendapatkan file tersebut, perintah untuk menginstalnya adalah sebagai berikut:

bash# rpm -ivh squid-2.3.STABLE1-5.i386.rpm

perlu diperhatikan, tulisan bash# itu adalah prompt dari shell yang dipakai, jadi anda tidak perlu menuliskannya lagi dalam perintah anda.
Setelah instalasi selesai dan tidak terdapat kesalahan, langkah berikutnya adalah mengatur konfigurasi squid, bukalah file /etc/squid.conf dengan editor teks favorit anda (vi, pico, dll), file ini merupakan file konfigurasi squid.

Carilah baris yang berisi perintah berikut :

#http_port 3128

Perintah ini akan membuat proxy HTTP menggunakan port 3128 yang merupakan port default untuk squid. Aktifkan dengan menghilangkan tanda #. Anda dapat membuat nilai port HTTP proxy ini sesuai dengan selera anda, tetapi jangan arahkan ke port 80, terutama jika anda juga menjalankan Web Server, karena Web Server juga memakai port tersebut.

Langkah berikutnya, carilah baris perintah berikut :

#cache_mem 8 MB

Perintah tersebut digunakan untuk membatasi banyaknya memori komputer yang akan digunakan squid untuk menyimpan sementara obyek-obyek yang di cache. Batasan ini tidak ketat, suatu waktu jika squid membutuhkan memori lebih, dia dapat menggandakan memori yang dipakainya. Aktifkan baris ini dan ubahlah ukuran cache ini menjadi sebanyak yang anda inginkan, yang harus anda pertimbangkan adalah banyaknya memori yang dimiliki oleh komputer anda.

Berikutnya, carilah baris yang berisi perintah berikut :

# LOGFILE PATHNAMES & CACHE DIRECTORIES
# ————————————-

Setting berikut ini digunakan untuk mendefinisikan alokasi penyimpanan web cache kita. Setting yang pertama adalah :

#cache_dir /var/squid/cache 100 16 256

Nilai yang ada diatas adalah nilai default squid, jika anda ingin merubahnya maka aktifkan perintah ini.

Parameter pertama /var/squid/cache adalah nama direktori tempat kita akan menyimpan file-file cache. Anda dapat mengubah parameter ini ke direktori manapun, tetapi yang harus diperhatikan squid tidak akan menciptakan direktori baru, jadi bila parameter ini akan diubah, pastikan direktori tujuannya sudah ada dan squid mempunyai hak akses untukmenulis pada direktori tersebut.

Parameter selanjutnya, yang bernilai 100 adalah banyaknya ruang pada hard disk (dengan satuan Mega Byte) yang akan digunakan squid untuk menyimpan file-file cache nya. Ubahlah sesuai dengan kebutuhan anda.

Parameter selanjutnya, disebut dengan Level-1, adalah banyaknya direktori yang akan dibuat oleh squid dalam direktori cache nya. Sebaiknya penulis menyarankan untuk tidak mengubah parameter ini.

Parameter terakhir, yang disebut dengan Level-2, adalah banyaknya direktori level kedua, yaitu direktori yang dibuat di dalam tiap direktori level pertama diatas.

Langkah berikutnya, carilah perintah berikut :

# ACCESS CONTROLS
# ——————–

Baris perintah berikut ini digunakan untuk mendefinisikan daftar hak akses dalam jaringan anda, squid menyebutnya dengan Access Control Lists (ACL). Anda dapat mendefinisikan beberapa ACL disini. Dalam bagian access controls ini, carilah baris perintah berikut :

#Default configuration:
http_access allow manager localhost
http_access deny manager
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
http_access deny all

Yang perlu anda lakukan disini adalah mendefinisikan ACL kita sendiri, kita non aktifkan perintah terakhir dan tambahkan satu baris perintah berikut :

http_access allow all

Sehingga akan menjadi seperti ini :

#
# INSERT YOUR OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR
# CLIENTS
#
# http_access deny all
http_access allow all

sampai disini squid anda sudah selesai di setting, langkah berikutnya adalah untuk memastikan bahwa squid berjalan setiap kali kita jalankan Linux.

Jika anda menggunakan Red Hat Linux, anda harus login sebagai root, kemudian jalankan perintah setup. Dari situ masuklah ke menu System Service dan aktifkan pilihan squid.
Jika anda menggunakan SuSe, jalankan YaST dan masuklah menu System Administration kemudian pilih Change Config File dan carilah kata-kata START SQUID ubahlah nilainya dari NO ke YES.

Dengan demikian maka tiap kali anda masuk ke Linux, squid secara otomatis akan dijalankan.
Sebelum squid dapat berjalan, anda harus menciptakan direktori swap. Lakukanlah dengan menjalankan perintah :

/usr/sbin/squid -z

Perintah ini hanya perlu dijalankan satu kali saja ketika squid pertama kali akan dijalankan pada komputer anda.

Untuk menjalankan squid tanpa merestart komputer, gunakan perintah :

bash# /etc/rc.d/init.d/squid start

Sampai disini anda sudah melakukan instalasi, setting dan mengaktifkan squid, hal terakhir yang harus dilakukan adalah mengarahkan browser milik komputer client ke port proxy server kita sesuai dengan yang kita pakai pada setting diatas. Mudah bukan?

Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Router :  

Diposkan oleh Jack Revo di 18:41
Router adalah sebuah perangkat yang dipergunakan untuk menghubungkan antar jaringan.Dan juga sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi Router:
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Jenis-Jenis Router,ada 2 yaitu:
1.)static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
2.)dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.



Dilihat dari fisik,router dibagi menjadi 2 yaitu:
1.)Dedicated Router
Sebuah router buatan pabrik/perusahaan produsen.Dan didalam roter ini telah diisi sistem-sistemnya.Contoh:Level One(WRT),Cisco,Linksys.
2.)PC Router
Sebuah perangkat router yang dibuat dari PC biasa yang didalamnya berisi sebuah sistem operasi yang digunakan untuk roter.Contoh:Mikrotik Linux.

Protokol Routing dibagi menjadi 2:
1.)Internal Protokol -->IGP (Interior Gateway Protokol).
2.)Eksternal Protokol -->EGP (Exterior Gateway Protokol).Digunakan untuk menghubungkan antar autonomous.


Beberapa produsen router antara lain:

* 2Wire (www.2wire.com)
* 3Com (www.3com.com)
* Adtran (www.adtran.com)
* Alcatel (www.alcatel.com)
* Apple Computer (termed 'AirPort Base Stations')
* Asus (www.asus.com)
* Belkin (www.belkin.com)
* Buffalo Technology (www.buffalotech.com)
* Billion (www.billion.com)
* CANYON (www.canyon-tech.com)
* CISCO SYSTEMS, INC. (www.cisco.com)
* Cyclades Corporation (www.cyclades.com)
* D-Link Systems (www.dlink.com)
* Draytek (www.draytek.com)
* Enterasys Networks (www.enterasys.com)
* Ericsson AB (www.ericsson.com)
* Extreme Networks (www.extremenetworks.com)
* Funkwerk Enterprise Communications GmbH (www.bintec.net)
* Foundry Networks (www.foundrynet.com)
* Hawking Technologies (www.hawkingtech.com)
* Hewlett-Packard (www.hp.com)
* Huawei Technologies (www.huawei.com)
* ImageStream (www.imagestream.com)
* Juniper Networks (www.juniper.net)
* Lightning MultiCom (www.lightning.ch)
* LINKSYS (www.linksys.com)
* Lucent Technologies (www.lucent.com)
* Marconi (www.marconi.com)
* Mikrotik (www.mikrotik.com)
* Motorola (www.motorola.com)
* MRV Communications (www.mrv.com)
* NetComm (www.netcomm.com)
* NETGEAR (www.netgear.com)
* Nortel (www.nortel.com)
* PacketFront (www.packetfront.com)
* Pivotal Networking (global.acer.com)
* Redback Networks (www.redback.com)
* Siemens AG (www.siemens.com)
* SMC Networks (www.smc.com)
* Tellabs (www.tellabs.com)
* U.S. Robotics (www.usr.com)
* Zoom Telephonics (www.zoom.com)
* Trendware (www.trendware.com)
* ZyXEL (www.us.zyxel.com)




Read More..
AddThis Social Bookmark Button

Design by Amanda @ Blogger Buster