PROTOCOL RIP  

Selasa, 25 November 2008

RIP merupakan Interior Gateway Protocol yang didefinisikan dalam RFC ( Request For Comments ) 1058, adalah routing protocol yang paling diterima secara luas. Pada mulanya RIP adalah program routed UNIX daemon, yang mana didesain di U.C Barkeley Untuk menyediakan routing yang konsisten dan Penyampaian informasi diantara mesin - mesin pada Local Area Network. RIP menjadi populer bukan karena kehandalannya, tapi mungkin dikarenakan U.C Barkeley mendistribusikannya bersama dengan sistem 4. BSD UNIX mereka yang populer. Karena itu kemudian banyak situs internet mengadopsi dan memakai RIP tanpa mempertimbangkan kehandalan dan keterbatasannya. Sekali diimplementasikan dan berjalan, RIP menjadi basis untuk lokal routing.

RIP mem-broadcast seluruh update routing tabelnya secara periodik ( defaultnya setiap 30 detik ), dalam mencapai network tujuannya RIP mencatat setiap network ( router ) yang dilalui sebagai hop. RIP dikenal juga sebagai distance-vector routing algorithm yang berarti menggunakan distance ( jarak ) sebagai cost ( digunakan dalam metric routing protocol untuk menentukan jalur terbaik menuju network tujuan ) dan vector ( arah ) untuk mencapai network tujuan. Vector hanya menunjukkan arah pada router yang ” bertetangga”, tidak seluruh jalur network yang ada .

RIP akan bekerja baik hanya pada


network berskala kecil, stabil dan berkecepatan tinggi. Karena metric yang dipakai hanya mengandalkan jarak, jarak terpendeklah yang akan dipakai sebagai jalur route, tidak ada parameter lain seperti speed link ataupun delay dari interface suatu perangkat ( router ). RIP akan memilih route dengan jarak ke tujuannya adalah 3 hop dengan kecepatan 56Kbps daripada route dengan jarak ke tujuannya adalah 4 hop dengan kecepatan 512Kbps. Selain itu, karena RIP mem-broadcast seluruh routing tabelnya secara periodik hanya kepada network yang “bertetangga” langsung, ini menyebabkan lambatnya informasi routing tabel yang telah diupdate sampai kepada network yang tidak bertetangga langsung ( network yang sudah melalui banyak hop ) sehingga nilainya sudah tidak lagi valid.

Karena dinilai lambat dalam pengumpulan informasi update routing tabel dalam topologi jaringan ( Network Convergence ), hop dalam RIP dibatasi hanya sampai 15, selain itu RIP juga sangat rawan akan terjadinya routing loop. Untuk menangani kekurangannya, maka RIP memberlakukan hal - hal berikut :

Route Poisoning : Digunakan untuk mengindikasikan pada router - router lain ( “tanda diracuni” ) bahwa sebuah router sudah tidak terjangkau ( lebih dari 15 hop ) dan harus dihapus dari routing tabel mereka.

Split Horizon : Interface router tidak akan mengirimkan informasi update routing tabel kepada interface router yang telah mengirimkan update routing tabel yang sama. Artinya, tidak beguna memberikan informasi kepada pemberi informasi.

Hold Down Timer : Metode yang digunakan untuk mengantisipasi keadaan network yang tidak stabil, yang disebabkan oleh penyebaran informasi update routing tabel yang belum tentu kevalidan nilainya. Dengan kata lain, hold down akan menjaga sebuah router dalam mengumumkan perubahan routing tabelnya sampai kondisi network stabil dan sebuah interface benar - benar sudah mendapatkan route terbaik. Untuk menunggu keadaan network stabil, dibutuhkan parameter waktu yang bisa di-set.Ketika router mendeteksi perubahan network, hold down timer dimulai, router akan menunggu kestabilan network berdasarkan hold down timer yang telah ditentukan. Ketika waktu yang ditentukan telah habis, router baru menginformasikan update routing tabelnya.

RIP tidak bisa membaca subnet dalam pengalamatannya, RIP hanya bisa membaca Classfull address, artinya dia hanya mengerti pengalamatan berdasarkan kelas address dengan subnetmask default.

- Kelas A ( 0 - 126 ) subnet mask 255.0.0.0

- KelasB ( 128 - 191 ) subnet mask 255.255.0.0

- Kelas C ( 192 - 223 ) subnet mask 255.255.255.0

RIP tidak dilengkapi perbekalan untuk bertukar informasi subnet antar router, network kita dan network tujuan sebaiknya memliki subnet mask yang sama agar RIP dapat mengirimkan paket IP di seluruh network kita, jika tidak RIP akan kesulitan untuk menentukan yang mana alamat network dan yang mana alamat host karena RIP tidak mampu secara dinamis mengupdate atau merubah subnet mask.
sumber: google

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar: to “ PROTOCOL RIP

Design by Amanda @ Blogger Buster